Analisis Kesiapan Rekam Medik Elektronik Dengan Metode Technology Readiness Index Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya

Authors

eka wilda faida

DOI:

10.25047/j-kes.v7i3.121

Issue:

Vol. 7 No. 3 (2019): Desember

Keywords:

Organisasi, Psikologi, Sumber Daya Manusia, Technology Readiness Index
Received: 2019-12-02
Accepted: 2020-01-22
Published: 2020-01-28

Articles

How to Cite

faida, eka wilda. (2020). Analisis Kesiapan Rekam Medik Elektronik Dengan Metode Technology Readiness Index Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya. Jurnal Kesehatan, 7(3), 140–154. https://doi.org/10.25047/j-kes.v7i3.121

Downloads

Download data is not yet available.

Abstract

RME memiliki dasar hukum yang kuat dengan adanya Permenkes No. 269 Tahun 2008 dan UU Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Rekam medis manual lebih memiliki berbagai kelemahan ketimbang rekam medis elektronik, salah satunya terkait kekurang efisiensinya dalam praktik sehari-hari dinilai kurang mampu menjawab tuntutan fungsi rekam medis. Berdasarkan hasil identifikasi awal di Rumah Sakit Universitas Airlangga mulai tahun 2016 sampai dengan 2017 unit rawat jalan dan rawat inap terjadi masalah keterlambatan pengembalian berkas rekam medis sebesar 48% di tahun 2016 dan 56% di tahun 2017. Tujuan penelitian adalah Menganalisis kesiapan RME dari karakteristik sumber daya manusia, psikologi petugas dan organisasi di RS Universitas Airlangga Surabaya dengan pendekatan Technology Readiness Index (TRI). Kesiapan rekam medik elektronik berdasarkan aspek psikologi adalah baik. Pada aspek optimis yang diperhatikan kebebasaan beraktifitas dalam menggunakan teknologi, keyakinan penggunaan komputer sesuai instruksi. Aspek inovasi yang perlu diperhatikan kebiasaan mengetahui teknologi terbaru dibandingkan teman lainnya. Aspek ketidaknyamanan yang perlu diperhatikan harus ada perhatian lebih saat sistem menghasilkan data untuk digunakan dalam pekerjaan karena kemungkinan data dapat salah. Aspek ketidakamanan yang perlu diperhatikan setiap proses yang berlangsung secara otomatis, harus dicek kembali untuk memastikan komputer tidak melakukan kesalahan. Kesiapan rekam medik elektronik berdasarkan aspek budaya organisasi yang perlu diperhatikan imbalan. Aspek perilaku organisasi yang perlu diperhatikan kekuasaan dalam menjalankan pekerjaan masih ada yang belum sesuai dengan uraian tugas tertulis. Aspek konten sistem yang perlu diperhatikan entry data pasien pernah terjadi eror pada sistem.

References

(1) Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Tesis (Tidak dipublikasikan). Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.

(2) Assessment, S. (n.d.). EHR Assessment and Readiness Starter Assessment Instructions for Completing the Starter Assessment Section 1 – Organizational Alignment for EHR, 1–11.

(3)Campbell, et.al, 2006, The Impact of Health Information Technology on Work Process and Patient Care in Labor and Delivery.AHRQ No.HSO15321 OHSU, Portland

(4)Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit Indonesia. Jakarta: Direktur Jenderal Pelayanan Medis.

(5)Doctor’s Office Quality - Information Technology (DOQ-IT). 2009. EHR Assessment and Readiness Starter Assessment. DOQ-IT. Diakses dari http://www.himss.org/files/HIMSSorg/content/files/Code49Masspro Practice Starter Assessment.pdf pada 6 Januari 2016 Pukul 16.00 wib

(6)Fawdry, 2007. ElectronicRecords in Maternity Care: Coping with two unavoidable hybrids and a potentially infite workload, Birmingham, UK.

(7)Franklin, B. (2005). DOQ-IT : Doctors Office Quality- Information Technology DOQ-IT : Doctors Office Quality-IT.

(8)Ghazisaeldi, M., Maryam Ahmadi., Farahnaz Sadoughtdan Reza Safdari. 2013. An Assessment of Readiness for Pre-Implementation of Electronic Health Record in Iran: a practical Approach to Implementation in general and Teaching Hospital. Jurnal.Diakases dari http://acta.tums.ac.ir/index.php/acta/article/download/4579/4509.pdf pada 16 Mei 2016Pukul 20.00 wib

(9)Handiwidjojo, W. 2015. RekamMedisElektronik. Diakses dari http://ti.ukdw.ac.id/ojs/index.php/eksis/article/download/383/163.pdf pada 10 April 2016 pukul 17.00 wib

(10)Handout SIK 2017-Ig. Dodiet Aditya S., SKM.,MPH.Prodi D4 Kebidanan. Poltekes Kebidanan Surakarta

(11)Hatta, G.R. 2008. Pedoman Managemen Informasi Kesehatan Di Sarana Pelayanan kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia.

(12)Healthland. 2009. IMR Implementation in Critical Access hospitals, Small Community Hospitals, and Affiliated Clinics: Seven Critical Element for Realizing Your Expectation. Diakses dari http://www.healthland.com/_asset/gtjr6z/310_09SU_TheLinkPrint_final. pdf pada 19 Februari 2016

(13)Heinzer,M, 2010.Essential Elements of Nursing Notes and the Transition to Electronic Health Records , JHIM-FALL, Vol 24, No. 4 :53-59.

(14)Hendry, 2008. The challenge of developing an electronic health record for use by mobile community based health practitioners, Christchurch, New Zealand

(15)Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan RI NO. 82 Tahun 2013 Tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Indonesia; 2013.Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2008.

(16)Menkes RI. 2008. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis

(17)Miftah Thoha. (2005). Perilaku Organisasi Konsep Dasar Dan Aplikasi. Jakarta

(18)NLC (National Learning Consortium). 2013. Creating a Leadership Team for Succesfull EHR Implementation. Diakses dari https://www.healthit.gov/providers-professionals/faqs/ehr-stakeholders-during-implementationpada 17 Maret 2016 Pukul 20.15 wib.

(19)Parasuraman, A., & Colby, C. L. (2015). An updated and streamlined Technology readiness index: TRI 2.0.Journal of service research, 18(1), 59-74.

(20)Parker, Deboar K. 2006. Menumbuhkan Kemandirian Dan Harga Diri Anak. Jakarta: Prestasi Pustakarya

(21)Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

(22)Qureshi et al. (2012). Challenges of implementing e-learning in a Pakistani university. Knowledge Management & E-Learning: An International Journal, Vol.4, No.3, diakses 11 Januari 2013 dari Http://www.kmel.journal.org/ojs/index.php/onlinepublication/article/view/174

(23)Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2008.

(24)UndangUndang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

(25)WHO. 2011. mHealth : New Horizons for Health through Mobile Technologies. Global Observatory for eHealth Series, Volume 3. Tersedia di http://whqlibdoc.who.int/publications/2011/9789241564250_eng.pdf di akses pada 22 Februari 2017.

Author Biography

eka wilda faida, STIKES Yayasan RS Dr Soetomo Surabaya

Dosen mengampu mata kuliah dasar organisasi, manajemen, manajemen SDM, ergonomi pada prodi rekam medis dan informasi kesehatan STIKES Yayasan RS Dr Soetomo Surabaya

License

Authors who publish in this journal agree to the following terms:

1. Copyright belongs to the medical journal as a publication
2. The author retains copyright and grants the journal rights to the first publication carried out simultaneously under a Creative Commons Attribution License which allows others to share the work with an acknowledgment of the author's work and initial publication in this journal.
3. Authors may enter into separate additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the work (eg sending it to an institutional repository or publishing it in a book) with acknowledgment of initial publication in this journal.
4. Authors are permitted and encouraged to post work online (eg in institutional repositories or on their websites) before and during the submission process, as before and larger citations of published work (see Effects of Open Access).
Selengkapnya tentang teks sumber ini