Pengaruh Pemberian Sekam Psyllium (Psyllium Husk) Terhadap Kadar LDL Dan Kadar HDL Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Galur Wistar Hiperkolesterolemia

Authors

Zora Olivia , Radita Agustini

DOI:

10.25047/j-kes.v7i2.93

Issue:

Vol. 7 No. 2 (2019): Agustus

Keywords:

hiperkolesterolemia, kadar HDL, kadar LDL, Sekam psyllium
Received: 2019-06-28
Accepted: 2019-11-25
Published: 2019-11-25

Articles

How to Cite

Olivia, Z., & Agustini, R. (2019). Pengaruh Pemberian Sekam Psyllium (Psyllium Husk) Terhadap Kadar LDL Dan Kadar HDL Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Galur Wistar Hiperkolesterolemia. Jurnal Kesehatan, 7(2), 75–81. https://doi.org/10.25047/j-kes.v7i2.93

Downloads

Download data is not yet available.

Abstract

Hypercholesterolemia adalah faktor risiko penyakit jantung, yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total disertai dengan peningkatan kadar LDL. Makanan tinggi serat dapat mengurangi kadar LDL dalam darah, sekam psyllium. Asupan serat yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan kadar HDL dalam darah. Sekam psyllium mengandung 2,4 gram / 3 gram serat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Psyllium (Psyllium husk) husk terhadap kadar LDL dan kadar HDL pada tikus putih (Rattus norvegicuss) strain wistar hypercholesterolemic. Jenis penelitian ini adalah eksperimental-sejati dengan tes post-post dengan desain kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan 27 tikus wistar jantan dengan berat badan 150-250 gram berusia 2-3 bulan. Tikus dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif dan perlakuan. Kelompok kontrol negatif hanya diberi pakan standar, kelompok kontrol positif diperlakukan dengan 2 ml / ekor / hari kuning telur bebek dengan tabung pengisi ke lambung, dan kelompok perlakuan diberi sekam psyllium sebanyak 0,25 gram / 5 gram pakan standar / 100gramBB / hari. Analisis data menggunakan Paired T-Test dan One Way Anova test diikuti oleh Post Hoc test. Perubahan rata-rata setelah pemberian sekam psyllium ke tingkat LDL adalah 13,8 ml / dl menjadi 31,27 ml / dl dan tingkat HDL adalah 25,13 mg / dl menjadi 24,42 mg / dl. Pemberian sekam psyllium memiliki efek signifikan pada peningkatan kadar LDL (p = 0,000) dan tidak secara signifikan mempengaruhi kadar HDL (p = 0,691).

References

Anderson, J. W., L. D. Allgood, A. Lawrence, L. A. Altringer, G. R. Jerdack, D. A. Hengehold, and J. G. Morel. (2009). Cholesterol-Lowering Effects of Psyllium Intake Adjunctive to Diet Therapy in Men and Women with Hypercholesterolemia: Meta-Analysis of 8 Controlled Trials. The American Journal of Clinical Nutrition. Retrieved April 4, 2018. Veterans Affairs Medical Center and the University of Kentucky, Lexington, and The Procter & Gamble Company, Cincinnati.

Cavagni J., Macedo I. (2016). Obesity and Hyperlipidemia Modulate Alveolar Bone Loss in Wistar Rats. Journal Of Periodontology, 87 (2).Chillemi, M., dan S. Chillemi. (2017). The Complete Guide to Natural Healing: A Natural Approach to Healing the Body and Maintaining Optimal Health Using Herbal Supplements, Vitamins, Minerals, Fruits, Vegetables and Alternative Medicine. USA: Health & Fitness.

Endah A, Arum P, Yudhistira B. (2016). Pengaruh Pemberian Jus Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total Tikus Jantan Galur Wistar Hiperkolesterolemia. Jurnal Kesehatan, 4 (3).

Fox. (2003). Human physiology 8th edition. he MacGraw-Hill Companies.

Harsa I.M. (2014). Efek Pemberian Diet Tinggi Lemak Terhadap Profil Lemak Darah Tikus Putih (Rattus Norvegicus). Jurnal Ilmiah Kedokteran, 3 (1).

Jim, E. L. 2013. Metabolisme Lipoprotein. Journal Biomedik, 5 (3), 149-156.

Jovanovski E, Yashpal S., Komishon A.,1 Zurbau A, Mejia S B, Thanh H,1 Dandan, Sievenpiper J, Duvnjak L, Vuksa V. (2018). Effect of psyllium (Plantago ovata) fiber on LDL cholesterol and alternative lipid targets, non-HDL cholesterol and apolipoprotein B: a systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Am J Clin Nutr 2018 (108), 922–932.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Mayasari, R.D. dan A. Rahayuni. (2014). Pengaruh Pemberian Serbuk Biji Labu Kuning (Cucurbita moschata) terhadap Penurunan Kolesterol LDL pada Tikus Wistar Hiperkolesterolemia. Journal of Nutrition College, 3 (4), 432-439.

Mayes, P. A. (2003). Sintesis, Pengangkutan, dan Eksresi Kolesterol. Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta: EGC.

Octifani, S. Pengaruh Pemberian Margarin terhadap Rasio Kolesterol LDL/HDL Tikus Sprague Dawley. Skipsi. Universitas Diponegoro.

Rusilanti. (2014). Kolesterol Tinggi Bukan Untuk Ditakuti. Cetakan Pertama. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Sabriah, A. N. (2015). Cara Ampuh Menurunkan Kolesterol dalam Sekejap. Lembar Langit Indonesia. Hal. 20 – 21.

Santawati, F. V. (2010). Hubungan Asupan Serat dengan Beberapa Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskuler. E journal Undip Universitas Diponegoro.

Suyatna, F. D. (2007). Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta. Departemen Farmakologi dan Terapetik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Author Biography

Zora Olivia, Politeknik Negeri jember

Prodi Gizi Klinik Jurusan Kesehatan

License

Authors who publish in this journal agree to the following terms:

1. Copyright belongs to the medical journal as a publication
2. The author retains copyright and grants the journal rights to the first publication carried out simultaneously under a Creative Commons Attribution License which allows others to share the work with an acknowledgment of the author's work and initial publication in this journal.
3. Authors may enter into separate additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the work (eg sending it to an institutional repository or publishing it in a book) with acknowledgment of initial publication in this journal.
4. Authors are permitted and encouraged to post work online (eg in institutional repositories or on their websites) before and during the submission process, as before and larger citations of published work (see Effects of Open Access).
Selengkapnya tentang teks sumber ini