Hubungan Penggunaan Media Sosial dan Peran Teman Sebaya dengan Perilaku Seksual Berisiko di SMK Kota Surakarta
DOI:
10.25047/j-kes.v7i3.113Issue:
Vol. 7 No. 3 (2019): DesemberKeywords:
Media sosial, remaja, perilaku seksual berisikoArticles
Downloads
How to Cite
Downloads
Abstract
Masalah perilaku seksual berisiko pada para remaja saat ini sangat mengkhawatirkan. KPAI dan Kemenkes (2013) mencatat 62,7% remaja di Indonesia telah melakukan hubungan seksual pra nikah. Terdapat sejumlah faktor yang melatarbelakangi terjadinya perilaku seksual berisiko di kalangan remaja, salah satunya penggunaan media sosial. Paparan konten asusila di media sosial berpotensi meningkatkan hasrat seksual remaja sehingga rentan terjerumus ke dalam perilaku seksual berisiko.. Faktor lain yang juga mempengaruhi adalah peran teman sebaya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode explanatory research dan desain studi cross sectional dengan sampel sebanyak 127 siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Kota Surakarta. Hasil analisis Korelasi Rank Spearman dengan α sebesar 0,05 disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan media sosial (p = 0,005), peran teman sebaya (p = 0,001), dan sikap (p = 0,001) dengan perilaku seksual berisiko, serta tidak ada hubungan antara pengetahuan (p = 0,065), pemahaman agama (p = 0,728), dan harga diri (p = 0,239) dengan perilaku seksual berisiko di Sekolah Menengah Kejuruan Kota Surakarta. Analisis Regresi Linier Berganda menunjukkan variabel sikap, penggunaan media sosial dan peran teman sebaya secara bersama-sama berpengaruh sebesar 84,3% terhadap perilaku seksual berisiko di Sekolah Menengah Kejuruan Kota Surakarta.
References
Antono Suryoputro, Nicholas J. Ford, Z. S. (2006) ‘Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual di Jawa Tengah : Implikasi terhadap kebijakan layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi’, Makara Kesehatan, 10.
Azinar, M. (2013) ‘Perilaku Seksual Pranikah Berisiko terhadap Kehamilan Tidak Diinginkan’, Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Black, S. R., Schmiege, S. and Bull, S. (2013) ‘Actual versus perceived peer sexual risk behavior in online youth social networks’, Translational Behavioral Medicine, 3(3), pp. 312–319. doi: 10.1007/s13142-013-0227-y.
Dannayanti, Yuniar Lestari, M. R. (2011) ‘Peran Teman Sebaya terhadap Perilaku Seksual Pra Nikah Siswa SLTA Kota Bukittinggi’, Kesehatan Masyarakat, pp. 24–27.
Darnoto, A. R. P. (2016) ‘Hubungan Penggunaan Smartphone dengan Perilaku Seksual Remaja di SMAN “X” Jember’, Nurseline Jurnal, 1(2).
Devi Mustikasari, Siti Rokhani, D. F. S. (2016) ‘Hubungan Efikasi Diri dengan Perilaku Seksual Remaja (Studi di SMK 10 Nopember Jombang)’, Midwifery Journal of STIKes Insan Cendekia Medika Jombang, 12(1). doi: 10.1192/bjp.111.479.1009-a.
Istawati, R. (2017) ‘Hubungan Keterpaparan Media Massa, Peran teman Sebaya terhadap Tindakan Seksual di SMA AN-NAAS’, Journal Endurance, 2(2).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2014) Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta.
Naja, Z. S., Agushybana, F. and Mawarni, A. (2017) ‘Hubungan Pengetahuan, Sikap Mengenai Seksualitas dan Paparan Media Sosial Dengan Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja Di Beberapa SMA Kota Semarang Triwulan II Tahun 2017’, Jurnal Kesehatan Masyarakat-e Journal, 5(4), pp. 282–293.
Nurhayati, A. and Fajar, N. A. (2017) ‘Determinan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja SMA Negeri 1 Iindralaya Utara’, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 8(2), pp. 83–90.
Parihat, R. D. (2015) ‘Kejadian Seks Prannikah Pada Siswa / Siswi Sma Sederajat Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015’.
Paska Aprina br Purba, Sri Winarni, Dharminto, F. A. (2017) ‘Hubungan Persepsi Remaja Tentang Kepedulian Orangtua, dan Ketersediaan Media Informasi Kesehatan Reproduksi dengan Perilaku Pacaran Berisiko di SMK X Semarang Tahun 2017’, Jurnal Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang, 5(4).
Ratnawati, Diah, Astuti Yuni Nursasi, H. P. (2014) ‘Pengalaman Remaja sebagai Pendidik Sebaya dalam Pencegahan Perilaku Seks Bebas di Wilayah Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok’, Jurnal Keperawatan Widya Gantari, 1(1), pp. 74–109.
Sarwono (2011) Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Sarwono (2012) Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Silvana, H. and Darmawan, C. (2018) ‘Pendidikan Literasi Digital Di Kalangan Usia Muda Di Kota Bandung’, Pedagogia, 16(2), p. 146. doi: 10.17509/pdgia.v16i2.11327.
Stefany, S., Nurbani and Badarrudin (2017) ‘Literasi Digital dan Pembukaan Diri : Studi Korelasi Penggunaan Media Sosial Pada Pelajar Remaja di Kota Medan Magister Ilmu Komunikasi , Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik , Universitas Sumatera Utara . Magister Ilmu Komunikasi , Fakultas Ilmu Sosial Ilmu’, Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 2(1), pp. 10–31.
Suminar, M. C. R., Dharminto and Dharmawan, Y. (2012) ‘Korelasi Sumber Informasi Media Dan Lingkungan Pergaulan Dengan Perilaku Seksual Remaja Dalam Berpacaran’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(2), pp. 187–205.
Suwuh, F., Rompas, S. and Kallo, V. (2017) ‘Hubungan Penggunaan Smartphone dengan Perilaku Seksual Remaja di SMA Negeri 2 Langowan Kecamatan Langowan Utara’, Journal Keperawatan, 5.
Author Biographies
Ivana Anggun Puspita, Universitas Diponegoro
Farid Agusybana, Universitas Diponegoro
Dharminto Dharminto
License
Authors who publish in this journal agree to the following terms:
1. Copyright belongs to the medical journal as a publication
2. The author retains copyright and grants the journal rights to the first publication carried out simultaneously under a Creative Commons Attribution License which allows others to share the work with an acknowledgment of the author's work and initial publication in this journal.
3. Authors may enter into separate additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the work (eg sending it to an institutional repository or publishing it in a book) with acknowledgment of initial publication in this journal.
4. Authors are permitted and encouraged to post work online (eg in institutional repositories or on their websites) before and during the submission process, as before and larger citations of published work (see Effects of Open Access).
Selengkapnya tentang teks sumber ini