Faktor - Faktor Terjadinya Child Abuse pada Balita di Desa Baratan, Kec. Patrang, Kab. Jember
Authors
Gumiarti GumiartiDOI:
10.25047/j-kes.v7i1.69Published:
2019-05-24Issue:
Vol. 7 No. 1 (2019): AprilArticles
Downloads
How to Cite
Downloads
Metrics
Abstract
Child abuse adalah tindakan yang sengaja dilakukan orang tua atau pengasuhnya. Anak balita rawan untuk mendapat kekerasan, karena saat itu anak ingin mencoba kemampuannya namun tidak semua tahu fase perkembangan anaknya. Tujuan penelitian mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan child abuse pada balita. Jenis penelitian observasional, rancangan cross sectional, populasinya ibu yang mempunyai balita, sampel 115 orang. Pengambilan data kuesioner. Analisa data: analisa univariat (deskriptif); analisa bivariat (chi square); analisa multivariate (regresi logistic). Hasil penelitiannya: Ada hubungan yang bermakna antara variabel usia ibu dengan kekerasan pada balita nilai (p=0,001), ada hubungan yang bermakna antara variabel pendidikan ibu dengan kekerasan pada balita (p=0,000), ada hubungan yang bermakna antara variabel pekerjaan ibu dengan kekerasan pada balita dengan (p=0,000), ada hubungan yang bermakna antara variabel penghasilan dengan kekerasan pada balita (p=0,000), ada hubungan yang bermakna antara variabel status perkawinan dengan kekerasan pada balita (p= 0,02), ada hubungan yang bermakna antara variabel riwayat mendapat kekerasan pada orang tua dengan kekerasan pada balita (p=0,000), tidak ada hubungan yang bermakna anatara variabel status anak dengan kekerasan pada balita (p=1,000). Prevalensi kekerasan pada balita 1,12 lebih besar pada usia ibu yang berisiko dari pada usia yang tidak berisiko (RP=1,12 dan CI=0,00-0,00), prevalensi kekerasan pada balita 27,17 lebih besar pada ibu dengan pendidikan rendah dari pada pendidikan ibu yang tinggi (RP=27,17;CI=2,808-262,927), prevalensi kekerasan pada balita 6,39 lebih besar pada ibu yang pekerjaannya rendah dari pada pekerjaan ibu yang tinggi (RP=6,39;CI=0,00-0,000), prevalensi kekerasan pada balita 7,45 lebih besar pada ibu dengan penghasilan yang rendah dari pada ibu dengan penghasilan yang tinggi (RP=7,45;CI=0,00-0,000), prevalensi kekerasan pada balita 4,63 lebih besar pada ibu dengan status perkawinan dari pada ibu/orang tua tunggal (RP=4,63;CI=0,00-0,000), prevalensi kekerasan pada balita 18,50 lebih besar pada ibu dengan riwayat mendapat kekerasan dari pada ibu dengan tanpa mendapat riwayat kekerasan pada masa lalunya (RP=18,50;CI=1,905-179,872). Ibu dengan usia yang berisiko, pendidikan yang rendah, pekerjaan yang rendah, penghasilan yang rendah, ibu sebagai orang tua tunggal, dan mempunyai riwayat mendapat kekerasan pada masa lalu akan sangat berisiko untuk melakukan tindakan kekerasan pada anaknya.
Kata kunci: Balita, Faktor-faktor, Kekerasan.
References
Bethea, L. (1999) Primary prevention of child abuse. Am Fam
Physician, 59(6): 1577-1585, 1591-1572.
Burazeri, G., Roshi, E., Jewkes, R., Jordan, S., Bjegovic, V. & Laaser,
U. (2005) Factors associated with spousal physical violence in
Albania: cross sectional study. BMJ, 331(7510): 197-201.
Coohey, C. & Braun, N. (1997) Toward an integrated framework for
understanding child physical abuse. Child Abuse Negl, 21(11):
-1094.
Crouch, J.L., Milner, J.S. & Thomsen, C. (2001) Childhood physical
abuse, early support, and risk for maltreatment: current social
support as a mediator of risk for child physical abuse. Child
Abuse Negl, 25(1): 93-107.
Depkes RI (2005) Buku pedoman deteksi dini, pelaporan dan rujukan
kasus dan penelantaran anak. Jakarta: Depkes dan UNICEF.
Ezzel, C.E., Swenson, C.C. & Brondino, M.J. (2000) The relationship
of social support to physically abused children’s adjusment.
Child Abuse Neglt, 24(5): 641-651.
Giardino A.P.& Alexander R. (2005) Child maltreatment: a clinical
guide and reference; comprehensive photographic reference
identifying potensial child abuse. Jama, 295, 564-566.
Gibbons, J. Galagher, B., Bell, C. & Gordon, D. (1995) Medicine and
books: Development after Physical Abuse in Early Childhood.
BMJ, 311(7013):1175.
Gordis, L. (2004) Epidemiology (3 rd ed) Philadelpia: W.B.Sounder
Company.
Gray, J. (2002) The framework for the assessment of children in need
and their families. Child Psychol Psychiatry Review, 6(1): 4-10.
Henslin, J.M. (2006) Sosiologi dengan pendekatan membumi.
Jakarta.: Erlangga.
Ibanez, E.S., Borrego J., Pemberton Jr. & Terao S., (2006) Cultural
factors in decision-making about child physical abuse:
Identifying reporter characteristics influencing reporting
tendencies. Child Abuse Negl, 30(12): 1365-1379.
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (2007)
Kekerasan pada anak dilakukan terselubung. Jakarta.
Kompas (2017) ”Child abuse” menghawatirkan. Available from
http://www2.kompas.com/kompas-
etak/0304/24/JATIM/275744.htm accessed 16 September
Krieger, N. (2003) Does racism harm health? did child abuse exist
before 1962? On explicit questions, critical science, and current
controversies: an ecosocial perspective. Am J Public Health, 93
(2): 194-199.
Lancford, J.E. & Bates, J.E. (2002) A 12-year prospective study of early
child physical maltreatment on psychological, behavioral, and
academic problem in adolescence. Arch Pediatric Adolescent
Med, 156(8): 824-830.
Lemeshow, S., Hosmer, D.W. & Klar, J. (1997) Besar sampel dalam
penelitian kesehatan. Alih bahasa Pramono, D. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Littell, J.H. & Girvin, H. (2006) Correlates of problem recognition and
intentions to change among coregivers of abused and
neglected children. Child Abuse Negl, 30(12):1381-1399.
McDonald, K.C. (2007) Child abuse: approach and management,
american academiy of family physicians. Am Fam Physician,
(2)
Mann, D. Corell, A.P., Ludy-Dobson, C. & Perry, B.D. (2001) Physical
abuse of children, Encyclopedia. Great Barrington: Berkshire
Publishing Group.
Nadia A. (2004) Penganiayaan terhadap anak dalam keluarga makalah
disampaikan dalam Seminar Online Kharisma ke-3,dengan
Tema: ‘Kekerasan pada anak: efek psikis, fisik, dan tinjauan
agama. Dunia Maya, 13-19 September 2014
Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (2017)
Republika Online (2009) Kekerasan mengintai anak tersedia dalam
available from www.republika.co.id accessed 11 September
Rovi, S., Chen, P. & Johnson, M.S. (2004) The economic burden of
hospitalizations associated with child abuse and neglect Am J
Public Health, 94(4): 586-590.
Runyan, D., Wattam, C., Ikeda, R., Hassan, F. & Ramiro, L. (2002)
Child abuse and neglect by parents and caregivers, world
report on violence and health. Geneva: WHO.
Saluja G., Kotch, J. & Lee L.C. (2003) Effect of child abuse and
neglect does social capital really matter? Arch Pediatr
Adolesc Med, 157:681-686.
Sutinah (2011) Anak jalanan perempuan: Studi kualitatif tentang
strategi mempertahankan hidup dan tindak kekerasan seksual
yang dialami anak jalanan perempuan di Kota Surabaya.
Jurnal Penelitian Dinamika, 2(1)
Suyanto B. dkk, (2001) Tindak kekerasan mengintai anak-anak: Lutfansah, tersedia dalam availebel from, www.sekitarkita.com,
accessed 11 September 2007.
Su’adah (2005) Sosiologi keluarga. Malang.
Shojaeizadeh, D. (2001) Child Abuse in the Family: an analytical
study. Iran J Public Health, 30(1-2): 45-48.
Tell, S.J. Pavkov, T., Hecker, L. & Lee, F.K. (2006) Adult Survivors of
Child Abuse: An Application of John Gottman’s Sound
Marital House Theory, Contemp Fam Ther, 28(2): 225-238.
Trocmé, N., MacMillan, H., Fallon, B. & De Marco, R. (2003) Nature
and severity of physical harm caused by child abuse and
neglect: results from the Canadian incidence study. CMAJ,
(9): 911-915.
Undang-Undang Republik Indonesia no. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak (2002).
UNICEF (2005) Pravention of violence againt children in the home
and family, Draft Chapter for the United Nation secretary
General’s Study on Violence against Children.
UNICEF (2006) For every child health, education, equallity, protection, advanced humanity. Available from www.unicef.org accessed 12 Januari 2006.
Author Biography
Gumiarti Gumiarti, Prodi Kebidanan Jember - Poltekkes Kemenkes Malang
License
Authors who publish in this journal agree to the following terms:
1. Copyright belongs to the medical journal as a publication
2. The author retains copyright and grants the journal rights to the first publication carried out simultaneously under a Creative Commons Attribution License which allows others to share the work with an acknowledgment of the author's work and initial publication in this journal.
3. Authors may enter into separate additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the work (eg sending it to an institutional repository or publishing it in a book) with acknowledgment of initial publication in this journal.
4. Authors are permitted and encouraged to post work online (eg in institutional repositories or on their websites) before and during the submission process, as before and larger citations of published work (see Effects of Open Access).
Selengkapnya tentang teks sumber ini