Pola Asuh Gizi, Tingkat Konsumsi dan Kejadian Stunting Pada Anak Balita Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Woha Kabupaten Bima
Authors
Diansa Fitri , Sulistiyani Sulistiyani , Ruli Bahyu AntikaDOI:
10.25047/jkes.v10i1.202Published:
2022-04-30Issue:
Vol. 10 No. 1 (2022): AprilArticles
Downloads
How to Cite
Downloads
Metrics
Abstract
Growth retardation is a chronic nutritional condition caused by long-term lack of nutrients due to inadequate nutritional needs in the diet, causing adults to have an inappropriate posture for their age. Stunting malnutrition is a form of malnutrition resulting from the calculation of height for age (height/age) below standard deviation (< -2 SD). Woha sub-district is the district with highest rate of stunting children in Bima province based on the results of nutrition status moniitoring in 2018 up to 39.65%, but decreased in 2019, specifically 33.1%. This study aimed to find out the relationship between nutritional care, consumption, stunting rates among children aged 6-2 months in the work area of Puskesmas Woha, Bima Regency. This study used a cross-sectional study design. The sampling method used a simple random sampling technique, probability sampling. Data analysis using chi-squared statisticcal test. The bivariate test showed a limited relationship between energy consumption (p = 0.00 ), protein (p = 0.020), iron (p = 0.038) and zinc (p = 0.009). However, there was no relationship between the degree of calcium absorption (p = 0.38 ) and the prevalence of stunting. There was a relationship between parental nutritional levels and energy consumption (p = 0.026). However, there was no relationship between parental nutritional levels and the consumption of protein (p = 0. 32), calcium (p = 0.130), iron (p = 0.078) and zinc (p = 0.281) in children from 6 to 2 months old in this Region. Woha Community Health Center, Bima Regency. There was no relationship between maternal nutritional knowledge and stunting rate (p = 0.21 ). There is a relationship between parental nutrition and the prevalence of stunting (p = 0.007) in children 6–2 months of age at Woha Community Health Center, Bima Regency
References
Adriani, M. dan Wirjatmadi, B. 2016. Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana.
Al-Mahdy, R. R. W. R. O. 2013. Hubungan antara Karakteristik Sosial Ekonomi Keluarga dengan Kejadian Stunting pada Anak Balita Umur 25-59 Bula (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember). Skripsi. Jember: Universitas Jember.
Ananda, R. F. 2015. Analisis Pengaruh Sosial Ekonomi terhadap Pengeluaran Konsumsi Keluarga Miskin (Studi pada Masyarakat Pesisir di Desa Gisikcemand dan Desa Tambakcemandi Kecematan Sedati Kabupaten Sidoarjo). Malang: Jurnal Ilmiah. Vol 4(1): 1-22.
Anindita, P. 2012. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu, Pendapatan Keluarga,Kecukupan Protein & Zinc dengan Stunting (pendek) pada Balita Usia 6-35 bulan di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Kesehatan Masyarakat, 1, 617–626. Retrieved from http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
Anisiru, M.A., dan Domili, I. 2018. Pengaruh Asupan Energi dan Protein, Pola Asuh dan Status Kesehatan terhadap Kejadian Stunting pada Anak Usia 12-36 Bulan di Puskesmas Tilanggo Kecematan Tilanggo Kabupaten Gorontalo. Health and Nutritions Journal. Vol. 4(1):7-16.
Ardiyah, F.O., Rohmawati, N., dan Ririanty, M. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pendesaan dan Perkotaan. Jurnal Pustaka Kesehatan. Vol 3(1):163-170.
Astutik, A., Rahfiludin, M. Z., dan Aruben, R. 2018. Faktor Resiko Kejadian Stunting pada Anak Balita Usia 24-59 Bulan (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Gabus II Kabupaten Pati Tahun 2017). Jurnal Kesehatan Masyarakat. vol 6(1): 409-418.
Badan Statistik Kabupaten Bima. 2018. Laporan Publikasi Statistika Kabupaten Bima. Bima: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bima.
Cahyana, A. S. 2018. Hubungan Pola Asuh Gizi dan Kesehatan dengan Status Gizi pada Baduta di Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Damayanti, R. A., Muniroh, L. dan Farapti. 2016. Perbedaan Tingkat Kecukupan Zat Gizi dan Riwayat Pemberian Asi Eksklusif Pada Balita Stunting Dan NonStunting. Media Gizi Indonesia. Vol 2(1): 61–69.
Dewi, K. E., dan Nindya, S. T. 2017. Hubungan Tingkat Kecukupan Zat Besi dan Seng dengan Kejadian Stunting pada Balita 6-23 Bulan. Surabaya. Jurnal Amerta Nutrition. Vol 1(4): 361-368.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bima. 2018. Pemantauan Status Gizi 2018. Tidak Diterbitkan. Bima: Dinas Kesehatan Kabupaten Bima.
Farhansyah, N. 2019. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usi 6-23 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tanggerang Selatan Tahun 2018. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayahtullah Jakarta.
Fitri, L. 2018. Hubungan BBLR dan ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting di Puskesmas Lima Puluh Pekanbaru. Jurnal Endurance. Vol 3(1): 131-137.
Hairunis, M. N. 2015. Determinan Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Soromandi Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Skripsi. Jember: Universitas Jember.
Hanum, F., Khomson, A., dan Heryatno, Y. 2014. Hubungan Asupan Gizi dan Tinggi Badan Ibu dengan Status Gizi Anak Balita. Bogor: Jurnal Gizi dan Pangan. Vol 9(1): 1-6.
Imanni, N.S. 2016. Hubungan Asupan Kalsium, Asupan Zink Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Balita Usia 4-5 Tahun Di Desa Mekarjaya, Kesematan Banjabaru Kabupaten Bandung Tahun 2016. Skripsi. Bandung: Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung.
Jayanti, E.N. 2015 hubungan Antara Pola Asuh Gizi dan Konsumsi Makanan dengan Kejadian Stunting pada Anak Balita Usia 6-24 Bulan (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Ranuangung Kabupaten Lumajang Tahun 2014). Skripsi. Jember University Press.
Kartasapoetra dan Marsetyo. 2008. Ilmu Gizi Korelasi Gizi dan Produksi Kerja. Rineka Cipta. Jakarta.
Kementrian Kesehatan RI. 2018a. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Kementrian Kesehatan RI. 2018b. Buku Saku Pemantauan Status Gizi. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Direktorat Bina Gizi
Maisarah, U. F. 2018. Hubungan Status Pekerjaan Ibu, Tingkat Pendapatan Keluarga, Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Gizi dan Pemberian ASI Eksklusif terhadap Status Gizi Balita. Surakarta: Universitas Muhammadiyah surakarta
Maulidah, W. B., Rohmawati, N., dan Sulistiyani. 2019. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Desa Panduman Kecematan Kelbuk Kabupaten Jember. Jember: Jurnal Ilmu Gizi Indonesia. Vol 2(2): 89-100.
Nabuasa, C.D., Juffrie, M., Huriyati, E. 2013. Hubungan Riwayat Pola Asuh, Pola Makan, Asupan Gizi terhdap Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Kecematan Biboki Utara Kabupasten Timur Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia. Vol 1(3): 151-163.
Ni’mah, C., dan Muniroh, L. 2015. Hubungan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengetahuan dan Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting pada Balita Keluarga Miskin. Surabaya: Media Gizi Indonesia. Vol 10(1): 84-90.
Ni’mah, K. dan Nadhiroh, S.R. 2015. Faktor yang Berhubungan dengan Stunting pada Balita. Jurnal Media Gizi Indonesia. Vol 10(1):13-19.
Notoatmodjo, S. 2012. Motodelogi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi Cetakan Kedua. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Noviza, L. 2014. Hubungan Konsumsi Zinc dan Vitamin A dengan Kejadian Stunted pada Anak Batita di Desa Rambai Kecematan Pariaman Selatan Tahun 2014. Karya Tulis Ilmiah. Padang: Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang.
Oktarina, Z., dan Sudiarti, T. 2013. Faktor Resiko Stunting pada Balita (24-59 Bulan) di Sumatra. Jurnal Gizi dan Pangan. Vol 8(3): 175-180.
Pahlevi, A.E. 2012. Determinan Status Gizi pda Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol 7(2):122-126.
Paramashanti, A.B. 2019. Gizi bagi Anak dan Ibu. PT. Pustaka Baru.
Proverawati, A., dan Wati. K. E. 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rachmat, M. 2017. Metodelogi Penelitian Gizi dan Kesehatan. Jakarta: EGC.
Rahmawati, H. 2018. Hubungan Tingkat Konsumsi Energi dan Protein Anak Balita dan Perilaku Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) dengan Kejadian Stunting di Desa Nyemoh Kecematan Bringin Kabupaten Semarang. Skripsi. Surakarta: Universitas Surakarta.
Rosha, B. C., Herdiansyah., Baliwati, F. 2012. Analisis Determinan Stunting Anak 0-23 Bulan pada Daerah Miskin di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Panel Gizi Makan. Vol 35(1): 34-41.
Sari, E.M., Juffri, M., Nurani, N., Sitaresmi, M.N. 2016. Asupan Protein, Kalsium, Fosfor pada Anak Stunting dan Tidak Stunting Usia 24-59 Bulan. Jurnal Klinik Indonesia. Vol 12(4):152-159.
Sastroasmoro, S dan Ismael, S. 2014. Dasar-dasar Metodelogi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto.
Soetjiningsih, dan Ranuh, G . 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.
Sulaiman, T.N.S. 2014. Teknologi & Formulasi Sediaan Tablet. Pustaka
Author Biography
Diansa Fitri, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember
License
Copyright (c) 2022 Diansa Fitri, Sulistiyani Sulistiyani, Ruli Bahyu Antika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish in this journal agree to the following terms:
1. Copyright belongs to the medical journal as a publication
2. The author retains copyright and grants the journal rights to the first publication carried out simultaneously under a Creative Commons Attribution License which allows others to share the work with an acknowledgment of the author's work and initial publication in this journal.
3. Authors may enter into separate additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the work (eg sending it to an institutional repository or publishing it in a book) with acknowledgment of initial publication in this journal.
4. Authors are permitted and encouraged to post work online (eg in institutional repositories or on their websites) before and during the submission process, as before and larger citations of published work (see Effects of Open Access).
Selengkapnya tentang teks sumber ini